Jumat, 11 September 2015

My Love Story


“Mana laptopku” pinta seseorang yang berdiri di depan pintu kamar. Dan aku tidak mengenal siapa orang itu.
“Hai” sapanya padaku.
Aku hanya membalas dengan senyuman. Rupanya dia temannya Mira, teman sekamarku. Lalu kami pun berjabat tangan dan bergantian mengucapkan nama. Fico. Itulah nama laki-laki yang sedang berada di hadapanku ini. Kenapa aku grogi? Apakah love at the first sight itu beneran ada? Entahlah. Tapi itu yang aku rasakan. Aku tak tahu ini perasaan sayang atau hanya penasaran sesaat. Dulu aku penasaran gimana caranya tahu apa seseorang punya perasaan ke kita atau nggak. Namun kini aku tahu. Saat ada orang yang suka, mata dan sikapnya tidak bisa berbohong dan itu terlihat jelas dari sikap Fico kepadaku. Cara bicaranya kepadaku terlihat berbeda. Bicaranya pelan, sopan, dan sepertinya dia juga agak grogi.  

Dengan pintu kamar yang dibiarkan terbuka, ada temannya Fico yang masuk. Namanya Ivan. Orang Batak yang tinggi, gede, gede banget deh pokonya. Kemudian Fico ngenalin aku ke Ivan.
“Kenalin cewekku” ucapnya dengan nada bercanda.
“Hah?” aku sedikit terkejut dengan pernyataanya.
 “Beneran?” tanya Ivan sambil menatapku setengah penasaran.
“Menurutmu?” aku membalikan pertanyaan.
“Kali aja nanti bisa jadi pacar beneran. Haha...” Fico tiba-tiba nyeletuk.
Malam itu kami berdua duduk di lobby menikmati suasana. Kami ngobrol tentang banyak hal, tapi masih grogi untuk saling tatap-tatapan. Untuk mencairkan suasana Fico memutarkan sebuah lagu yang aku tahu judulnya “Wish You Were Here” yang dinyanyikan oleh Sound of Mirror. Sepenggal liriknya yaitu:
When you here beside of me
you always make me complete

Aku pernah baca kalau suka sama orang maka tunjukanlah, tapi bila tidak jangan memberi harapan. Sebenarnya aku juga suka sama Fico, tapi untuk saat ini aku belum ingin memiliki hubungan spesial dengan seseorang. Alasannya simpel. Karena aku baru aja masuk ke dunia kuliah dan takut nantinya tidak bisa membagi waktu. Akhirnya ku putuskan untuk sedikit menjauh darinya. Dari yang biasanya setiap hari ketemu jadi jarang ketemu, kalau ketemu itu pun karena nggak sengaja papasan dan cuma saling say hello. Gak lebih dari itu. Kami mulai menjauh. Menjauh, bahkan tidak bisa bersama menjadi teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komenin yaa