“Mana laptopku” pinta
seseorang yang berdiri di depan pintu kamar. Dan aku tidak mengenal siapa orang
itu.
“Hai” sapanya padaku.
Aku hanya membalas dengan senyuman. Rupanya
dia temannya Mira, teman sekamarku. Lalu kami pun berjabat tangan dan
bergantian mengucapkan nama. Fico. Itulah nama laki-laki yang sedang berada di
hadapanku ini. Kenapa aku grogi? Apakah love at the first sight itu beneran
ada? Entahlah. Tapi itu yang aku rasakan. Aku tak tahu ini perasaan sayang atau
hanya penasaran sesaat. Dulu aku penasaran gimana caranya tahu apa seseorang
punya perasaan ke kita atau nggak. Namun kini aku tahu. Saat ada orang yang
suka, mata dan sikapnya tidak bisa berbohong dan itu terlihat jelas dari sikap
Fico kepadaku. Cara bicaranya kepadaku terlihat berbeda. Bicaranya pelan,
sopan, dan sepertinya dia juga agak grogi.
Dengan pintu kamar yang dibiarkan terbuka, ada temannya Fico yang masuk. Namanya Ivan. Orang Batak yang tinggi, gede, gede banget deh pokonya. Kemudian Fico ngenalin aku ke Ivan.
“Kenalin cewekku”
ucapnya dengan nada bercanda.
“Hah?” aku sedikit
terkejut dengan pernyataanya.
“Beneran?” tanya Ivan sambil menatapku setengah
penasaran.
“Menurutmu?” aku
membalikan pertanyaan.
“Kali aja nanti bisa jadi
pacar beneran. Haha...” Fico tiba-tiba nyeletuk.
Malam itu kami berdua
duduk di lobby menikmati suasana. Kami ngobrol tentang banyak hal, tapi masih
grogi untuk saling tatap-tatapan. Untuk mencairkan suasana Fico memutarkan
sebuah lagu yang aku tahu judulnya “Wish
You Were Here” yang dinyanyikan oleh Sound of Mirror. Sepenggal liriknya
yaitu:
When
you here beside of me
you
always make me complete
Aku pernah baca kalau
suka sama orang maka tunjukanlah, tapi bila tidak jangan memberi harapan. Sebenarnya
aku juga suka sama Fico, tapi untuk saat ini aku belum ingin memiliki hubungan
spesial dengan seseorang. Alasannya simpel. Karena aku baru aja masuk ke dunia
kuliah dan takut nantinya tidak bisa membagi waktu. Akhirnya ku putuskan untuk
sedikit menjauh darinya. Dari yang biasanya setiap hari ketemu jadi jarang
ketemu, kalau ketemu itu pun karena nggak sengaja papasan dan cuma saling say
hello. Gak lebih dari itu. Kami mulai menjauh. Menjauh, bahkan tidak bisa bersama
menjadi teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komenin yaa